Sabtu, 30 Juni 2012

KUNJUNGAN ULANG KEHAMILAN

MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN 1
“KUNJUNGAN ULANG KEHAMILAN”


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan rahmatNya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah dengan judul “Kunjungan Ulang Kehamilan” ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Askeb 1.
Penulis menyadari dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar meningkatkan kualitas penulisan makalah selanjutnya. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada setiap pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.


    Kupang,   Juni  2012


    Penulis


DAFTAR ISI
           hal
KATA PENGANTAR        i
DAFTAR ISI        ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang      1
1.2    Rumusan Masalah      1
1.3    Tujuan    2
BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengertian kunjungan ulang    3   
2.2    Tujuan kunjungan ulang    4
2.3    Tindakan yang diberikan      4
BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan     8
3.2    Saran    8
DAFTAR PUSTAKA 



BAB I
PENDAHULUAN 


1.1 Latar Belakang
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian.Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi
Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya , baik ibu yang mengandung dan janin yang ada dalam kandungannyap dan asuhan playanan yang dilakukan merupakan rosedur rutin untuk membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan.

    1.2 Rumusan masalah
    a. apa pengertian kunjungan ulang kehamilan
    b. apa tujuan kunjungan ulang kehamilan
    c. apa saja tindakan- tindakan yang dilakukan selama kunjungan ulang kehamilan.
   
1.3 Tujuan
Mengetahui kunjungan ulang kehamilan, tujuan dan tindakan-tindakan yang dilakukan selama kunjungan ulang kehamilan.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1     Pengertian kunjungan ulang
Pengertian ANC(Antenatal Care) ANC adalah asuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan atau prenatal care.
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki persalinan (Varney,1997).
Dalam ANC setidaknya ibu melakukan kunjungan 4 kali selama kehamilan. Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin
Standar ANC :
Menurut Arifin (1996) Standar Pelayanan ANC meliputi standar 14T, sehingga  Ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan yang komprehensif dengan harapan Ante Natal Care dengan standar 14T dapat sebagai daya ungkit pelayanan kehamilandan diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian Ibu.
Kebijakan program.
Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang 12Tsedangkan untuk daerah gondok dan endemik malaria menjadi 14T, yakni:
5T:
a.    Ukur Tinggi Badan / Berat Badan
b.    ukur Tekanan Darah
c.    Ukur Fundus Uterid.
d.    Pemberian Imunisasi Tetanus Toxsiod (TT) Lengkape.
e.    Pemberian Tablet Zat Gizi (Minimal 90 Tablet) Selama Kehamilan
7T:
f.    Test Terhadap Penyakit Menular Seksual / VDRL
g.    Temu Wicara (konseling) Arifin 1996
h.    Test/ Pemeriksaan Hb
i.    Test/ Pemeriksaan Urin Protein
j.    Tes Reduksi Urin
k.    Perawatan Payudara (senam payudara, pijat tekan payudara)
l.    Pemeliharaan tingkat kebudayaan (senam ibu hamil,accu presure)

m.    Terapi Yodium Kapsul (khusus daerah endemik gondok)
n.    Terapi anti malaria (khusus daerah endemis malaria)


2.2     Tujuan
1.    Pendeteksian komplikasi-komplikasi
2.    Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan
3.    Pemeriksaan fisik yang terfokus
Karena banyak riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap selama kunjungan atenatal pertama, maka kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi- komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan kegawat daruratan, pemeriksaanfisik yang terfokus dan pengajaran.


2.3     Tindakan - tindakan Pada Kunjungan Ulang
1.     Riwayat kehamilan sekarang
a. Gerak Janin
b. Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
  1. Perdarahan
  2. Nyeri kepala
  3. Gangguanpenglihatan
  4. Bengkak pada muka dan tangan
  5. Gerakkan janin yang berkurang
  6. Nyeri perut yang sangat hebat
c.Keluhan ± keluhan lazim dalam kehamilan
  1. Mual dan muntah
  2. Sakit punggung
  3. Kram kaki
  4. Konstipasi
  5. sering kencing
  6. pigmentasi kulit
d.Perasaan ibu pada kunjungan dan kekhawatiran-kekhawatiran  lain seperti apakah bayi yang dikandungnya sehat dan proses persalinan nanti.

2.    Pemeriksaan fisik
a.    Berat badan
b.    Tekanan darah.
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi pre-eklamsia, suatu kondisi yang membahayakan jiwa
c.    Pengukuran tinggi fundus
menunjukan bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus.
d.    Palpasi abdomen untuk mendeteksi gestasi ganda (setelah 28 minggu usia kehamilan)
e.   Manuver leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal. Bukti menunjukan bahwa manuver leopold hanya efektif setelah 36 minggu usiakehamilan
  1. Leopold I : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada bagianfundus.
  2. Leopold II : Untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang, dan bagian janin yangteraba di sebelah kiri atau kanan
  3. Leopold III : Untuk mengetahui bagian janin yang berada di bawah atau presentasi
  4. Leopold IV : Untuk menentukkan apakah bagian bawahjanin sudah masuk panggul ataukah belumf.
f.    Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah 18 minggu. Normal DJJ120-160 kali per menit. Apabila kurang dari 120 kali per menit disebut bradikardi. Lebih dari 160 kali per menit disebut tatikardi
g.    Pemeriksaan ekstremitas bawah

3.    Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat dilakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah : Hemoglobin (Hb), hematokrit (Hmt); STS (Serologic test for syphilis) pada trimester III diulang; Kultur untuk gonokokus; Protein urin yang menunjukan bahwa penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif mendeteksi pre eklamsia, sutau keadaan, yang membahayakan jiwa.; Gula dalam darah; VDRL


4.    Pemeriksaan obstretik abdomen
  • Observasi adanya jaringan parut atau memar
  • Observasi linea nigra
  • Observasi striae abdomen
  • Penentuan letak, presentasi, posisi, dan jumlah janin
  • Pengukuran tinggi fundus
  • Auskultasi DJJ
  • Perkiraan berat janin
  • Observasi / palpasi gerakan

5.    Pendidikan kesehatan dan persiapan kelahiran serta kegawatdaruratan
  • Memberitahu ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialami.
  • Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi, tambahan zat besi dan anti tetanus.
  • Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan), yaitu pemberian ASI, KB, latihan/ olahraga ringan, istirahat, nutrisi.
  • Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran/ kegawatdaruratan.
  • Ajari ibu tanda bahaya, pastikan ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan tanda bahaya.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kunjungan kesehatan pada masa kehamilan dilakukan secara berulang- ulang dengan tujuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan. Kunjungan ulang menyelesaikan masalah-masalah pada kunjungan awal. Dan dilakukan hal-hal sebagai berikut: pemeriksaan riwayat kehamilan sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, Pemeriksaan obstetrik abdomen, pengkajian ulang, pendidikan kesehatan dan persiapan kelahiran serta kegawatdaruratan.

3.2 Saran
Diharapkan kunjungan atau pemeriksaan selama masa hamil dilakukan secara rutin dan ibu hamil harus berkonsultasi segera apabila terjadi suatu keluhan, walaupun belum sampai pada waktu untuk kunjungan ulang yang ditentukan.

Jumat, 29 Juni 2012

Mekanisme Morning Sickness


 Mekanisme Morning Sickness

  1. meningkatnya hormon beta-HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Hormon inimenanjak naik sebagai akibat adanya kehamilan, HCG ini digunakan untuk pembentukan plasenta untuk keperluan suplai makanan pada janin di ruangternyaman kehidupan manusia, yaitu rahim, hormon . HCG inilah yang kemudiandikembangkan sebagai marker adanya kehamilan pada test pack yang dapat Andalakukan sendiri di rumah
  2. hormone HCG, hormon estrogen dan progresteron meningkat.hormonprogesterone ini membuat relaksasi otot polos dan membuat rahim tenang.
  3. karena hormone HCG,estrogen dan progesterone meningkat akibatnya adanyaperegangan pada otot uterus.
  4. peregangan otot uterus mengakibatkan fluktasi tekanan darah terutama pada saattekanan darah menurun,
  5. karenan tekanan darah menurun terjadilah relaksasi relatif pada otot saluranpencernaan (yang menyebabkan pencernaan kurang efisien)
  6. peningkatan asam lambung yang disebabkan lambung kosong atau makanmakanan yang salah
  7. Pada saat lambung kosong ini kita merasa mual muntah dan terjadilah morningsickness pada wanita hamil.
  8. akar dari semua ini adalah hormone HCG. Hormon HCG (Human ChorionicGonadotropin) juga merupakan salah satu hormon yang hanya dimiliki oleh ibuhamil karena hormon ini dibentuk oleh janin agar rahim menjadi lebih kuat.Semakin tinggi kandungan hormon ini, rasa mual akan semakin kuat, karenahormon ini akan meningkat dua kali lipat. Misalnya, pada kehamilan kembar
  9. HCG-Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secaraperlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan.HCG disekresi oleh plasenta.
Dalam menghadapi morning sickness ini kebanyakan orang merasabingung mengapa terjadi pada ibu hamil,dan juga pada saat mengalami morning sickness banyak orang mengatakan bahwa apabila mengalami mual setidaknya jangan langsung bangun dari tempat tidur karena itu bisa menimbulkan morning sickness. ini disebabkan pada saat ibu hamil hormon HCG meningkat dan menyebabkan asam lambung meningkat dan lambung menjadi kosong, pada saat lambung kosong apabila kita langsung bangun maka lambung terasa di kocak dan menimbulkan mual dan muntah pada ibu hamil..

Tanda-tanda Kehamilan Kembar

Tanda-tanda Kehamilan Kembar
  1. Intuisi wanita seringkali begitu kuat. Anda hanya merasakan begitu saja bahwa Anda  mungkin membawa dua janin dalam tubuh Anda. Beberapa ibu dari bayi kembar (dua atau lebih) mengatakan bahwa mereka tahu sejak awal bahwa mereka sedang menantikan kehadiran dua orang bayi. 
  2. Anda mengalami mual-muntah atau morning sickness yang lebih parah. Jika memang sedang hamil bayi kembar, kadar hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin) pada air kemih Anda mungkin juga meningkat. Hormon hCG diperlukan untuk menjaga kehamilan sampai plasenta berkembang. Hormon ini bisa dideteksi melalui darah atau melalui urine (saat Anda ingin mengetahui kehamilan lewat test pack) bahkan sebelum menstruasi Anda berhenti. Dalam kehamilan tunggal, biasanya konsentrasi hCG meningkat cepat selama minggu pertama, dan menjadi ganda setiap dua atau tiga hari. Nah, kadar hCG ini bisa meningkat bila terjadi kehamilan kembar, dan membuat Anda mengalami morning sickness (atau all day sickness) lebih parah.
  3. Gejala-gejala kehamilan normal lainnya kemungkinan juga lebih besar. Kebanyakan wanita (tidak semua) yang hamil bayi kembar memiliki gejala kehamilan yang lebih intens, disebabkan oleh hormon ekstra yang bersirkulasi melalui sistem mereka. Mungkin payudara Anda terasa lebih bengkak, lebih sering buang air kecil, lapar sepanjang waktu, dan cepat lelah. Dalam trimester kedua, Anda mungkin juga kesulitan menangkap nafas, kaki dan tangan membengkak (edema), penambahan berat badan dan pembesaran rahim yang tidak normal, serta gerakan janin yang kuat. Masalah anemia atau kekurangan zat besi (yang menurunkan hemoglobin) juga biasa terjadi pada kehamilan kembar.
  4. Pertambahan berat badan meningkat cepat pada trimester pertama, dan ini bisa menjadi petunjuk pertama bahwa Anda membawa lebih dari satu janin. Jika Anda menerapkan pola makan dengan baik, Anda tak perlu khawatir. Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menekankan pentingnya penambahan berat badan di masa awal kehamilan kembar, karena penambahan di dua trimester pertama terbukti memiliki pengaruh yang lebih besar pada berat bayi lahir.
  5. Ukuran Anda cukup besar untuk usia kehamilan. Pada pemeriksaan pertama mungkin Anda akan diberitahu bahwa rahim Anda akan terus membesar. Jika periode menstruasi Anda yang terakhir mengindikasikan kehamilan 8 minggu, rahim Anda mungkin terasa seperti sudah 10-12 minggu. Hal ini tentu harus dibuktikan dengan pemeriksaan USG. Begitu kehamilan berlanjut, jika Anda memang mengandung dua janin, ukuran rahim akan membesar mengikuti usia kehamilan secara konsisten. Rahim yang menyimpan satu janin mungkin akan mencapai 38 x 40 cm tingginya, diukur dari tulang pubik. Sedangkan kehamilan kembar mungkin akan mencapai 48 cm. 
  6. Anda akan mendapat informasi bahwa kadar AFP (alpha fetoprotein) Anda meningkat. Kadar AFP, protein yang dilepaskan oleh bayi ketika ia tumbuh dan ditemukan dalam darah ibu, dapat meningkat ketika ada lebih dari satu bayi. Normalnya tes darah secara sederhana akan diberikan 16-18 minggu sejak menstruasi Anda yang terakhir. Pemeriksaan alpha fetoprotein mendeteksi lebih dari separuh kehamilan kembar.
  7. Dokter Anda dapat mendengarkan dua detak jantung. Dua detak jantung yang terpisah dapat dibuktikan sampai usia kehamilan 12 minggu. Pada sekitar usia 28 minggu, sangat mungkin untuk membedakan dua kepala janin dan beberapa bagian kecil ketika melakukan pemeriksaan USG.
  8. Hasil pemeriksaan USG Anda positif. Jika Anda percaya bahwa Anda memang sedang hamil bayi kembar, USG dapat dilakukan sejak awal kehamilan. Dengan dokter yang ahli USG, dua embryo dan dua detak jantung janin yang kuat bahkan dapat dilihat 6 minggu sejak hari pertama menstruasi terakhir Anda. Banyak pula janin kembar yang sudah dapat didiagnosa sejak usia 5 minggu, ketika Anda baru terlambat mens satu minggu saja.

mengatasi keluhan ibu selama masa kehamilan

Orang bilang, perempuan belumlah lengkap jika belum merasakan kebahagiaan mengandung dan menjadi seorang ibu. Nyatanya, menjalani kehamilan terasa begitu kompleks. Tidak melulu kegembiraan dan antusiasme yang terasa, melainkan sederet keluhan yang berbeda antara Anda dengan wanita hamil lainnya.
peningkatan hormon menjadi faktor paling berpengaruh terhadap keluhan ibu hamil—terutama hormon beta HCG dan progesteron—dan peningkatan berat badan yang berlebihan saat hamil. ”Hal lain yang juga berpengaruh adalah persepsi ibu terhadap kehamilannya. Ada ibu yang tidak siap dengan kehamilannya sehingga lebih sensitif terhadap perubahan kondisi yang dia alami, sementara ada ibu yang sudah sangat siap menerima kehamilannya sehingga dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi dengan baik tanpa merasakan hal tersebut sebagai gangguan yang berarti.
Selain itu kesiapan kondisi fisik ibu hamil sendiri juga merupakan hal penting. Ibu dengan kondisi fisik lebih bugar akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan kondisi yang dialaminya dibandingkan ibu yang sudah tidak bugar sejak awal. Ini yang menyebabkan tidak semua ibu hamil memiliki keluhan yang sama.
Pertanyaan selanjutnya, normalkah berbagai keluhan tersebut? Dalam kondisi tertentu, sebagian besar keluhan ibu hamil masih dalam kondisi normal. namun bila dirasa amat mengganggu, sebaiknya berkomunikasilah dengan dokter, terutama saat pemeriksaan antenatal, agar dapat diberikan perhatian akan keluhan tersebut dan dicarikan solusinya.
Berikut beberapa ketidak nyamanan yang sering dirasakan ibu hamil. Kenali tubuh Anda dan terapkan langkah-langkah berikut agar Anda terbebas dari keluhan sepanjang sembilan bulan kehamilan dan tetap semangat menanti hari H kelahiran.

Morning Sickness

Salah satu keluhan utama yang muncul pada trimester awal kehamilan adalah morning sickness. Morning sickness disebabkan karena adanya peningkatan kadar hormon Beta HCG dalam darah pada trimester pertama kehamilan. Dr. Ovy mengungkapkan, ”Keluhan ini mulai muncul segera setelah terjadi kehamilan dan mulai menghilang pada usia kehamilan 16 minggu, karena pada usia ini fungsi hormon beta HCG sudah digantikan oleh terbentuknya plasenta janin.”
Cara mengatasi keluhan:
  • Lakukan aktivitas yang cukup atau olah tubuh secara teratur.
  • Pilih aktivitas yang masih aman untuk kehamilan, seperti jalan pagi atau berenang bagi yang sudah biasa. Aktivitas teratur akan memudahkan terjadinya metabolisme dan pengeluaran sisa hormon beta HCG dari dalam tubuh melalui urin,.
  • Minum dalam jumlah cukup secara teratur, minimal 2.500 ml sehari.
  • Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak. Menurunnya gerak usus akan menyebabkan lemak sulit dicerna dan menimbulkan rasa kembung yang akan meningkatkan rasa mual karena keberadaan hormon beta HCG,
  • Pada sebagian orang, mengonsumsi suplemen B6, atau permen jahe memang bisa mengurangi rasa mual, tapi yang terpenting adalah adalah memperhatikan tiga faktor di atas, karena tanpa mengendalikannya, obat-obatan dan suplemen tidak akan bermanfaat.

Nyeri Pada Payudara

Selain mengalami morning sickness, ibu hamil pun kerap merasakan nyeri pada payudara. ”Pada masa kehamilan, payudara memang akan mengalami pembesaran kelenjar karena dipersiapkan untuk menyusui. Payudara juga terasa mengencang, lebih peka, dan terkadang timbul rasa perih atau nyeri, Payudara berkembang membesar sehingga Anda mungkin akan memerlukan bra berukuran 2 kali lebih besar dari ukuran semula. Dari tampilan payudara pun, tampak pembuluh-pembuluh darah di bawah kulit yang semakin jelas, lebih banyak, dan lebih besar dari biasa. Puting susu dan areola juga mengalami perubahan, karena kelenjar-kelenjar kecil di sekeliling puting menjadi lebih menonjol, menggumpal, dan berubah warna. Rasa nyeri ini umumnya akan berkurang setelah ukuran payudara menetap pada sekitar usia kehamilan 20 minggu.
Cara mengatasi keluhan:
  • Pada kehamilan trimester pertama, periksa puting susu. Bila puting susu datar atau masuk ke dalam, lakukan pijatan dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari. Pijat daerah di sekitar puting susu ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Lakukan sehari dua kali selama 6 menit.
  • Pada kehamilan trimester ketiga, payudara tentunya sudah lebih besar dan dipersiapkan untuk menyusui. Rajinlah membersihkan kedua puting susu dan daerah sekitarnya dengan handuk bersih untuk memperlunak dan menghilangkan kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu.
  • ”Pakailah bra yang tidak ketat dan dapat menopang payudara tanpa menekannya. Gunakan bra untuk ibu hamil dan menyusui,”

Rasa Panas di Ulu Hati (Heartburn)

Ibu hamil kerap merasa ulu hatinya panas dan seperti ditusuk-tusuk, terutama ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Selama hamil, hormon progesteron mengendurkan otot polos pada uterus. Hormon tersebut ikut mengendurkan katup yang memisahkan kerongkongan dan perut sehingga asam lambung naik ke kerongkongan yang menimbulkan rasa seperti terbakar. Penyebab lain, seiring pertambahan usia kehamilan, bayi memenuhi rongga perut Anda sehingga asam lambung naik dan mengiritasi dinding kerongkongan. “Risiko heartburn lebih tinggi pada wanita yang mengidap maag.
Cara Mengatasi Keluhan:
  • Makan dalam porsi sedikit tetapi sering. Cara itu mencegah perut kosong sehingga asam lambung bisa dinetralisasi,. Kunyah makanan dengan benar dan jangan terburu-buru.
  • Hindari makanan berlemak, asam, pedas, dan goreng-gorengan.
  • Jangan makan sesaat sebelum tidur. Beri waktu 2-3 jam bagi tubuh Anda untuk mencerna makanan sebelum tidur.
  • Hindari berbaring setelah makan.
  • Sangga kepala dan tubuh bagian atas dengan bantal saat Anda tidur untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Kenakan pakaian longgar, terutama untuk daerah pinggang dan perut.
  • Jaga berat badan selama hamil.
  • “Jika keluhannya sangat parah, ibu hamil boleh mengonsumsi antasida (obat maag) yang dijual bebas. Namun, penggunaan obat selama hamil harus mendapat persetujuan dari dokter.

Varises

Ketika kehamilan Anda memasuki trimester kedua, pembuluh darah di kaki membesar dan berwarna biru. “Seiring pembesaran uterus, pembuluh vena tertekan sehingga aliran darah terhambat. Darah terkumpul di bagian bawah tubuh sehingga pembuluh darah membengkak dan menjadi biru, Sebagian besar varises akan hilang ketika bayi sudah lahir.
Cara Mengatasi Keluhan:
  • Olahraga dengan teratur. Berjalan santai sekalipun bisa membantu melancarkan sirkulasi darah Anda.
  • Jaga berat badan sesuai tahapan kehamilan Anda.
  • Untuk melancarkan sirkulasi darah, letakkan kaki di atas bangku ketika Anda duduk. Jangan duduk atau berdiri dalam waktu lama tanpa jeda untuk berjalan sejenak.
  • Berbaring menghadap ke kiri dengan kaki disangga bantal. Karena pembuluh vena terletak di bagian kanan tubuh, berbaring menghadap ke kiri mengurangi beban uterus terhadap vena sehingga meminimalkan tekanan pada pembuluh vena di kaki.
  • Kenakan stocking khusus varises yang biasa disebut support hose. “Support hose berguna untuk menekan pembuluh darah di kaki agar tidak melebar.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Saat hamil, mungkin Anda merasakan nyeri, kesemutan, kebas, atau seperti tersengat listrik di pergelangan tangan dan jari-jari. American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) menyebutkan, faktor genetik menjadi penyebab utama CTS, tetapi masih ada faktor lain yang memicu rasa nyeri tersebut. Carpal tunnel adalah ligamen yang mengelilingi pergelangan tangan yang melindungi saraf median di bawahnya. Ketika hamil, cairan di dalam tubuh menumpuk sehingga tubuh Anda membengkak dan saraf tersebut tertekan. CTS yang dipicu oleh kehamilan akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Cara Mengatasi Keluhan:
  • Coba gerakan yang disarankan AAOS berikut: Kepalkan telapak tangan Anda, lipat pergelangan tangan ke arah telapak tangan. Lalu luruskan jari-jari dan regangkan pergelangan Anda ke arah punggung tangan.
  • Jika Anda menghabiskan banyak waktu di depan komputer, seringlah mengambil jeda sejenak untuk meregangkan tangan. Sesuaikan posisi keyboard dengan kenyamanan Anda dan sangga tangan yang memegang mouse dengan bantalan empuk agar pergelangan selalu lurus.
  • Jangan menindih tangan saat tidur.

Konstipasi

Hormon progesteron memerlambat gerakan usus sehingga proses pengeluaran feses juga ikut melambat. Keluhan konstipasi atau sembelit umumnya terjadi pada trimester ketiga masa kehamilan.
Cara Mengatasi Keluhan:
  • Banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan tinggi serat (seperti sayur dan buah-buahan yang banyak mengandung air) adalah cara terbaik membantu melancarkan proses pencernaan.
  • “Hindari konsumsi obat pencahar karena potensial meningkatkan kontraksi otot polos. Dikhawatirkan otot penyangga uterus akan terpengaruh sehingga menyebabkan keguguran.
  • Suplemen serat juga sebisa mungkin dihindari karena dapat mengganggu penyerapan makanan di usus. Zat gizi yang seharusnya diserap tubuh bisa jadi langsung dikeluarkan sehingga ibu hamil akan kekurangan nutrisi yang sangat diperlukan untuk ibu dan janin. Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda jika terpaksa meminum suplemen serat.

Gusi Berdarah dan Sariawan

Pendarahan pada gusi saat kehamilan umumnya terjadi pada trimester kedua. ”Ini terkait dengan ketidakseimbangan hormon kehamilan sehingga respons jaringan terhadap plak menjadi lebih lemah,” je. Akibatnya, gusi menjadi nyeri dan meradang. Pembuluh darah balik yang melebar di dalam mulut juga mengakibatkan gusi menjadi mudah berdarah. Gusi berdarah juga bisa juga disebabkan karena kebersihan oral ibu hamil yang buruk, lanjut dia. ”Sariawan sendiri dikaitkan dengan respons imun. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Bisa karena tergigit, kekurangan vitamin C, hingga stres.
Cara mengatasi keluhan:
  • Pergi ke dokter gigi untuk memeriksa dan membersihkan gusi dan gigi, terutama jika gusi menjadi lebih mudah berdarah daripada biasanya.
  • Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan lembut untuk mengurangi kemungkinan luka pada gusi.
  • Gigi juga dapat dibersihkan dengan benang khusus (dental floss).
  • Penuhi asupan makanan bergizi, terutama yang mengandung vitamin C.

Sulit Tidur

Sebelum hamil, mungkin Anda membayangkan jam tidur akan berkurang drastis begitu Anda melahirkan si bayi mungil. Ternyata keluhan kurang tidur sudah Anda alami sejak masih menjalani kehamilan! Begitu banyak hal yang mengganggu tidur Anda. Sebut saja: Sering terjaga di tengah malam karena ingin buang air kecil, rasa mual, posisi tidur yang serba sulit, kekhawatiran terhadap proses melahirkan yang membuat Anda insomnia, hingga gerakan janin yang mengganggu kenyamanan tidur Anda. “Tingginya produksi hormon progesteron saat hamil berdampak pada banyak hal seperti dorongan untuk buang air besar di malam hari, memicu rasa mual dan ingin muntah,” . Gangguan tidur sudah muncul sejak trimester pertama kehamilan.
Cara Mengatasi Keluhan:
  • Tetap berolahraga ringan dan mengatur berat badan semasa hamil.
  • Minum air sebanyak-banyaknya pada pagi hingga sore hari. Mendekati waktu tidur, jangan minum terlalu banyak untuk mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.
  • Selama trimester pertama kehamilan, hindari makanan yang dapat merangsang rasa mual.
  • Biasakan tidur siang.
  • Dengan bertambahnya usia kehamilan, sesuaikan posisi tidur demi kenyamanan Anda. Mengepit guling dan mengganjal pinggang dengan bantal juga bisa membuat tidur lebih nyaman.
  • Pada trimester ketiga kehamilan, biasakan tidur miring ke kiri untuk membantu aliran darah ke janin dan ginjal.

slamat menikmati masa menjadi seorang wanita seutuhnya dan menanti the sweetest little angel mom...

Minggu, 24 Juni 2012

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III





MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN 1
“PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III”








    Kelompok    :    II
Anggota    :        Brigita V Salmon
    Clara Yunita Ina Ola
    Dina M.S Henukh
    Yulita V.B Raja



    POLTEKKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN KEBIDANAN
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan rahmatNya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah dengan judul “perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis payudara pada ibu hamil trimester I, II, III” ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Askeb 1.
Penulis menyadari dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar meningkatkan kualitas penulisan makalah selanjutnya. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada setiap pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.


    Kupang,   Mei 2012


    Penulis

   
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR        i
DAFTAR ISI        ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang      1
1.2    Tujuan      2
1.3    Rumusan Masalah      2
BAB II PEMBAHASAN
2.1    Perubahan Anatomi dan Adaptasi Payudara pada Ibu Hamil Trimester I, II, III ... 3    
2.2    Cara merawat payudara      5
BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan     7
3.2    Saran        7
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya.
Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi seorang wanita mengalami perubahan yang sangat signifikan baik dari segi fisik seperti perut yang membuncit dan payudara membesar ataupun dari segi psikologisnya seperti lebih sensitif, ingin perhatian yang lebih dari orang-orangdisekitarnya, atau bahkan mengalami gangguan body image karena perubahan fisik yang dialaminya.
Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit, mual atau nause, perut kembung akibat makanan yang tertahan dalam lambug. Perubahan pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air kesil karena adanya desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus. Perubahan pada sistem muskuloskeletal seperti postur tubuh ibu yang berubah, membuatnya tak nyaman untuk bergerak. Adanya kram kaki yang sering terjadi pada ibu. Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan.
Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi


1.2    Rumusan Masalah

a.    Bagaimana perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis payudara pada ibu hamil trimester I, II, III?
b.    Bagaimana cara merawat payudara selama hamil?

1.3    Tujuan

a.    Untuk mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis payudara pada ibu hamil trimester I, II, III.
b.    Untuk mengetahui cara merawat payudara selama hamil.




BABII
PEMBAHASAN

2.1    Perubahan Anatomi dan Adaptasi Payudara pada Ibu Hamil Trimester I, II, III.

 
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara.

a.    Trimester 1
Dalam 3 bulan pertama,daerah sekitar putting dan putting susu akan terlihat bewarna lebih gelap, karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.
Pada trimester pertama payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitif pada saat usia 4 minggu kehamilan. Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan payudara tersebut. Peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak, saluran mamae, alveoli dan putting susu. Progesteron memicu dalam pertumbuhan jaringan glandula dan alveoli lobular.
Setelah dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi pembuluh darah meluas dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di bawah kulit. Puting susu akan menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Puting susu dan areola akan menjadi lebih gelap warnanya.

Tanda – tanda umum :
1.    Peningkatan ukuran secara bilateral, seringkali disertai kesemutan tegang dan nyeri tekan.
2.    Ketika diraba, nodular dan lobulus kasar semakin teraba akibat hipertropi alvioli mamae.
3.    Muncul rabas kolostrum( cairan kental jernih ) dari puting susu, seiring berjalannya waktu rabas  kolostrum menjadi kuning dan kentalnya berkurang.
4.    polikel montgomery kelenjar sebasea di areola.
5.    Pembesaran dan peningkatan elektrilitas puting.
6.    Perluasan dan peningkatan pigmen tasi areola (areola primere).
7.    Vena subcutan yang melebar biasa terjadi dibawah kulit sebagai jejak vena kebiruan.

b.    Trimester 2
Pada trimester dua Estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dari sistem duktus, lobuli dan alveoli dapat meningkatkan produksi susu selama kehamilan. Konsentrasi dan kadar prolaktin dalam darah ibu meningkat.
Tanda – tanda umum :
1.    Perubahan warna areola menjadi gelap dan pembentukan bercak kulit disekitar dan diluar areola primer atau disebut juga areola skunder.
2.    Spinder angioma di dada atas.
3.    Striae payudara.



c.    Trimester 3
Pada trimester tiga Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik. Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester ini kolostrum sudah mulai keluar. Aliran darah didalamnya lambat & payudara menjadi besar lagi.

2.2    Cara Merawat Payudara Selama Hamil
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yg merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.
Manfaat perawatan payudara selama hamil
1.    Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
2.    Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusui.
3.    Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
4.    Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya.
5.    Mempersiapkan mental ibu untuk menyusui.

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi.




Perawatan payudara pada masa kehamilan
1.    Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. dilakukan dengan cara menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
2.    Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa.
Puting susu sampai areola mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yangg lain yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
3.    Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan ke arah luar.

4.    Pangkal payu  dara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari.


5.    Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.

6.    Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.


7.    Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.



BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.

      Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.

3.2 Saran
Sebagai bidan perlu memberikan informasi kepada Ibu hamil agar ibu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada anatomi dan adaptasi fisiologi pada payudara bahwa perubahan itu normal dan ibu dapat mencegah terjadinya kelainan atau hal-hal yang tidak diinginkan terkait masalah kehamilannya melalui perawatan payudara.


DAFTAR PUSTAKA

Pantikawati Ika, Saryono. 2010. Asuhan kebidanan 1 (kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika
http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html
http://chy-asri.blogspot.com/2011/07/perubahan-anatomi-payudara-pada-ibu_20.html
http://meilankiky.blogspot.com/2011/05/anatomi-payudara-untuk-menyusui-anatomy.html
https://primumn0nn0cere.wordpress.com/2011/04/18/breast-anatomy/




   

Jumat, 22 Juni 2012

sirkulasi darah janin

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya.
Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke plasenta tanpa melalui paru-paru.

Senin, 18 Juni 2012

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III

Makalah PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya.
Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi seorang wanita mengalami perubahan yang sangat signifikan baik dari segi fisik seperti perut yang membuncit dan payudara membesar ataupun dari segi psikologisnya seperti lebih sensitif, ingin perhatian yang lebih dari orang-orangdisekitarnya, atau bahkan mengalami gangguan body image karena perubahan fisik yang dialaminya.
Perubahan pada sistem pencernaan seperti sembelit, mual atau nause, perut kembung akibat makanan yang tertahan dalam lambug. Perubahan pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air kesil karena adanya desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus. Perubahan pada sistem muskuloskeletal seperti postur tubuh ibu yang berubah, membuatnya tak nyaman untuk bergerak. Adanya kram kaki yang sering terjadi pada ibu. Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan.
Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi


1.2    Rumusan Masalah

a.    Bagaimana perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis payudara pada ibu hamil trimester I, II, III?
b.    Bagaimana cara merawat payudara selama hamil?

1.3    Tujuan

a.    Untuk mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis payudara pada ibu hamil trimester I, II, III.
b.    Untuk mengetahui cara merawat payudara selama hamil.




BABII
PEMBAHASAN

2.1    Perubahan Anatomi dan Adaptasi Payudara pada Ibu Hamil Trimester I, II, III.

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara.

a.    Trimester 1
Dalam 3 bulan pertama,daerah sekitar putting dan putting susu akan terlihat bewarna lebih gelap, karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.
Pada trimester pertama payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitif pada saat usia 4 minggu kehamilan. Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan payudara tersebut. Peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak, saluran mamae, alveoli dan putting susu. Progesteron memicu dalam pertumbuhan jaringan glandula dan alveoli lobular.
Setelah dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi pembuluh darah meluas dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di bawah kulit. Puting susu akan menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Puting susu dan areola akan menjadi lebih gelap warnanya.

Tanda – tanda umum :
1.    Peningkatan ukuran secara bilateral, seringkali disertai kesemutan tegang dan nyeri tekan.
2.    Ketika diraba, nodular dan lobulus kasar semakin teraba akibat hipertropi alvioli mamae.
3.    Muncul rabas kolostrum( cairan kental jernih ) dari puting susu, seiring berjalannya waktu rabas  kolostrum menjadi kuning dan kentalnya berkurang.
4.    polikel montgomery kelenjar sebasea di areola.
5.    Pembesaran dan peningkatan elektrilitas puting.
6.    Perluasan dan peningkatan pigmen tasi areola (areola primere).
7.    Vena subcutan yang melebar biasa terjadi dibawah kulit sebagai jejak vena kebiruan.

b.    Trimester 2
Pada trimester dua Estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dari sistem duktus, lobuli dan alveoli dapat meningkatkan produksi susu selama kehamilan. Konsentrasi dan kadar prolaktin dalam darah ibu meningkat.
Tanda – tanda umum :
1.    Perubahan warna areola menjadi gelap dan pembentukan bercak kulit disekitar dan diluar areola primer atau disebut juga areola skunder.
2.    Spinder angioma di dada atas.
3.    Striae payudara.

c.    Trimester 3
Pada trimester tiga Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik. Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester ini kolostrum sudah mulai keluar. Aliran darah didalamnya lambat & payudara menjadi besar lagi.

2.2    Cara Merawat Payudara Selama Hamil
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yg merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.
Manfaat perawatan payudara selama hamil
1.    Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
2.    Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusui.
3.    Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
4.    Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya.
5.    Mempersiapkan mental ibu untuk menyusui.

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi.


Perawatan payudara pada masa kehamilan
1.    Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. dilakukan dengan cara menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
2.    Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa.
Puting susu sampai areola mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yangg lain yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
3.    Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan ke arah luar.
4.    Pangkal payu  dara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari.
5.    Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
6.    Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.
7.    Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.



BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin dsb. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.

      Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.

3.2 Saran
Sebagai bidan perlu memberikan informasi kepada Ibu hamil agar ibu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada anatomi dan adaptasi fisiologi pada payudara bahwa perubahan itu normal dan ibu dapat mencegah terjadinya kelainan atau hal-hal yang tidak diinginkan terkait masalah kehamilannya melalui perawatan payudara.




DAFTAR PUSTAKA

Pantikawati Ika, Saryono. 2010. Asuhan kebidanan 1 (kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika
http://amazingbiges.blogspot.com/2011/05/perubahan-anatomi-dan-adaptasi.html
http://chy-asri.blogspot.com/2011/07/perubahan-anatomi-payudara-pada-ibu_20.html
http://meilankiky.blogspot.com/2011/05/anatomi-payudara-untuk-menyusui-anatomy.html